Last train to Bogor

MenundukMenyelami kantukKupingkuping disempal earphone tanpa suaraSesekali announcer umumkan stasiun pemberhentianSatpam berjalan ke depanbelakangBeritaberita runtuh di tembak candy crush.Tas punggung dipakai di dada.Udara dingin mengundang lapar Masih lima stasiun lagi…

Titik kumpul

haruskah kita definisikan masalah syaraf yang tak lagi terhubung?sementara ada rasa terus menggedor minta dibesuk.esok hari kita akan tentukan titik kumpul.sembari kembali menghapus katakata yang tadinya mulai jelas. sementara ini hanya sebaris, mungkin lusa bisa jadi alinea, sebelum bertahun jadi cerita.

aku harus menulis malam ini

Aku bosan hanya jadi sebaris kalimat di canto(i) brilianmu Sebahagian di kepalaku berpikir sementara bahagian lainnya menjelma menjadi anak lakilaki bertato dengan kuku kerang dan permen Sambil menyikat gigi malam sebelum tidur. Sejak kapan kau menyikat gigi malam? Sejak gigiku bolong-bolong karena sering beradu dipacu MDMA mengejar BPM drum n bass hidangan DJ-DJ pengejar Jakarta. […]

Unpacking

Unpacking is never an easy thing Ketika butirbutir airmata beku  Di ujung kereta laju Waktu seakan enggan berubah menjadi sekadar tulisan Bajubaju hangat  Berganti baju katun Malam di udara sambil menonton kartun Oh temanteman Kapan lagi kita sarapan? Membentuk lingkaran Mengaduk minuman Kemeja kulipat rapi Siap ditampung binatu Apakah kita harus pulang? Membuka dan menutup […]

Putarputar

Denting dan Lengking Saling menyapa dalam tapa Ooo… jalanan yang terus berputar Kapan kita sampai? Kera-kera semampai  Bergelantungan di menara dan tugu Sementara orang-orang berebut roti di pangkalan dan ujung gang ferboden Mari bertemu sambil minum jamu Mari duduk nikmati nasi uduk Amarah yang ada diulek dalam bumbu pecel Malam ini kita lewati jalan lurus […]

Pause

Kadang dengan gegabah Ada rasa yang membuat dunia ini berhenti Menghirup bau rumah sakit Bercampur dupa Kematian di pagi buta atau malam yang belum selesai Waktu bukanlah ukuran lagi Hanya ada rasa yang membuat dunia ini berhenti

Kumal

Bisakah kau kuhapus saat dirimu adalah sirosis hati? Matamata merah yang terus adu balap masuk garasi Angka-angka tak pernah sampai Hingga malam menjelang usai Aku tertidur nyenyak Tanpa pasir tertelan Hanya mimpi tentang sehelai baju Tergantung sampai kumal

Terusan H.R. Rasoena Said

  aspal jakarta adalah disko di dalam helm ojek online sembari sesekali menghirup asap knalpot skutik di kanan kiri towertower crane berdiri seakan berdiskusi, apa yang akan terjadi malam ini? tangan excavator naik turun menggali kali, seperti mengamini ada barang bukti samar dengan ribuan alas kaki and there’s nothing left here, but you and i… […]

Gadogpest

  Airmatamu beku… Lembut tersapu angin utara Jalan-jalan yang berbisik Tentang makanan dan anggur terbuang Abaikan perut terowongan tua Menolak mati Aku datang dari daerah tas punggung dipakai di dada “Assalamualaikum ya akhi…” Iriskan daging domba untuk makan malamku Perutku runtuh Berserakan Saru dengan bata merah

Kota

Punggungmu teriak minta secangkir kopi Aku hanya diam dijilat lidah salju Kakikaki tertekuk Merapati badan dengan gelas wine panas Matamata menatap terang yang sementara Gelap segera memeluk Tangantangan berlomba masuk saku Tidak pernah ada antrian menuju kematian minggu pagi kota hanya bisa tertawa… Lirih